Definisi CRM
Definisi dari CRM (Customer
Relationship Management) adalah proses dari beberapa tahapan yang terdiri dari
Indentifikasi, akuisisi, retensi dan pengembangan customer yang memberikan
kontribusi yang besar kepada perusahaan dengan cara memfokuskan strateginya
yaitu dengan cara menjaga hubungan dengan customer secara efektif dan efisien
sehingga hubungan tersebut menjadi hubungan seumur hidup (“lifetime”) yang
menguntungkan.
CRM sendiri bukanlah sebuah konsep,
melainkan sebuah perubahan paradigma untuk perusahaan-perusahan – dimana CRM
itu adalah pola hidup yang bertujuan untuk mengajak customernya menjadi partner
dalam perusahaan tersebut dan berkembang untuk mendapatkan keuntungan bersama.
CRM adalah sebuah strategi bisnis yang
berbasis kostumer, seperti strategi bisnis lainnya tujuan akhir dari CRM adalah
untuk memaksimalkan keuntungan dan pendapatan.
Tujuan
CRM
Tujuan
utama dari CRM adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa teknologi yang
melatarbelakangi CRM diantaranya adalah mendapatkan, menyimpan, analisis
terhadap kostumer, vendor, partner, dan proses informasi internal. Sedangkan tujuan
akhir dari CRM adalah untuk memaksimalkan keuntungan dan pendapatan.
Fungsi-fungsi
yang mendukung CRM
1. Sales
2. Marketing
3. Training
4. Pengembangan professional
5. Manajemen performa
6. Human resource development
7. Kompensasi.
Fungsi-fungsi
yang melingkupi CRM haruslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan
strategi bisnis yang fokus pada kostumer. Karena banyak dari perusahaan yang
mengimplementasikan CRM namun sayangnya hanya terbatas pada instalasi software
CRM saja, tanpa adanya will untuk meletakkan kostumer diatas segalanya.
Kegunaan
CRM
Database kostumer didalam CRM dapat
digunakan untuk berbagai macam kegunaan, diantaranya adalah :
·
Mendesain
dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan eketifitas marketing
· Mendesain
dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti cross selling,
up-selling, dan retensi.
· Menilai
respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya seperti kenaikan
harga, new product development, dan lainnya
·
Mengambil
keputusan manajemen seperti forecasting financial dan costumer profitability
analysis
·
Prediksi
terhadap level defect yang tak diinginkan kostumer (churn analysis)
Teknologi pendukung CRM
Costumer
Database
Sebuah sistem tak akan pernah
berjalan dengan baik tanpa adanya database. Begitu pula dengan CRM ini. Yang
menjadi tulang punggung dari sistem ini tak lain dan tak bukan adalah database
dari kostumer. Informasi yang diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi
dengan perusahaan dan prospek kedepannya akan sangat berharga, termasuk juga
informasi yang diperoleh dari order kostumer, informasi tentang support yang
diberikan, request kostumer, complain, interview dan survey yang telah
diberikan. Bagi sistem CRM kesemua hal itu adalah input yang sangat berharga
bagi perusahaan.
Costumer
Intelligence
Adalah sebuah upaya untuk
mengkotak-kotakkan kostumer sesuai dengan needs dan kebutuhannya masing-masing.
Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan bantuan software atau manual manusia.
Setelah ia dikotak-kotakkan kita akan dengan mudah memasukkan kostumer itu
kedalam permainan strategi bisnis perusahaan.
Costumer
Capacity and Competency Development
Tujuan utama dari teknologi
pendukung ini adalah continous improvement yang memungkinkan perusahaan berada
sedikit lebih dekat dengan apa yang dimaui oleh kostumer. Sistem yang kompleks
memang dibutuhkan untuk mencapai hal ini, tapi bukan hanya itu saja, praktek
langsung jauh lebih powerful untuk mencapai level kepuasan pelanggan yang
diinginkan, kombinasi sempurna dari manusia dan teknologi akan
menghasilkansalah satu core competencies yang memungkinkan perusahaan terus
berada di depan dalam kompetisi CRM.
Operasional
CRM
Karena kekuatan utama dari CRM
adalah database dari kostumer, maka yang paling bertanggung jawab dalam
penyediaan data ini tak lain adalah front office, yaitu tak lain adalah sales,
marketing, dan juga tak ketinggalan service. Setiap interkasi dengan kostumer
akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak history kostumer. Jika memang
dibutuhkan data ini akan bisa diolah kembali untuk kepentingan perusahaan.
Ada empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :
- Technology ( teknologi )
Teknologi
yang mendukung CRM
- People ( Manusia )
Kemampuan
manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM
- Process ( Proses )
Proses
perusahaan yang digunakan untuk mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan
untuk mengetahui kebutuhan serta memenuhi kepuasan pelanggan
- Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan )
Memberikan
masukan pada perusahaan dalam memberikan nilai pada data pelanggan sehingga
mereka membutuhkan pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan hubungannya
dengan pelanggan
Tahapan pokok CRM terdiri dari :
1. Analisis
portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pelanggan-pelanggan mana
yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan
pelanggan mana yang kurang/tidak menguntungkan. Untuk analisis portofolio ini
diperlukan data atau informasi tentang pelanggan.
2. Customer
intimacy, untuk memelihara kedekatan dengan pelanggan perusahaan harus
mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui analisis data peruahaan
dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik pula.
3. Dukungan
dari jejaring (seperti: suppliers, owners, partners, employees)
sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi
pelanggan.
4. Dengan
mengenal pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk
dukungan jejaring), perusahaan dapat mengembangkan dan memberikan customer
value yang lebih melalui pengembangan beberapa benefits bagi
pelanggan.
5. Dengan
memanajemeni daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer
life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang, sehingga
perusahaan boleh berharap akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Keuntungan Penggunaan CRM
Keuntungan dari penggunaan CRM
adalah servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan,
mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan
pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan. (Widjaja,
2000)
Manfaat CRM
Potensi manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan
sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk
mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu
mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat
dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan
menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penyesuaian dan
personalisasi real-time atas berbagai
produk dan jasa berdasarkan pada keinginan, kebutuhan, kebiasaan membeli serta
siklus hidup para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan
menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM juga
memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan layanan
serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh
pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari
perusahaan dan nilai pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. (O’Brien,
2005)
Penerapan Strategi CRM
Strategi CRM membutuhkan empat komponen :
- Customer-management orientation
Customer-management
orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan
aksinya dalam mengimplementasikan customer management principles
- Integration and alignment of organizational processes
Integration
and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang
akan diberikan pada pelanggan yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya.
Komponen ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan merancang proses organisasinya
- Information capture and alignment of technology
Information
capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam
mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi
- CRM strategy implementation
Pengimplementasian
CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM
Kesimpulan
CRM merupakan salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
perusahaan untuk memperoleh profit melalui manajemen hubungannya dengan
pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan tersebut meliputi memperoleh pelanggan
baru, meningkatkan pelayanan, dan mempertahankan pelanggan lama.
Dalam penerapan serta pengembangan CRM tersebut, diperlukan proses yang
memungkinkan perusahaan untuk menganalisa pelanggannya, sehingga perusahaan
dapat mengenali dan memahami pelanggannya secara lebih personal agar dapat
memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.
Intinya, kunci utama yang mendukung keberhasilan CRM adalah perubahan, baik
perubahan dari segi sistem kerjanya, teknologi informasi, budaya kerja, serta
peningkatan kemampuan sumber daya manusianya merupakan hal yang sangat penting.
Perusahaan mengharapkan para karyawannya dapat lebih berkomunikasi dan menjalin
hubungan yang baik dengan para pelanggan.
Penerapan CRM dalam perusahaan
Unilever Indonesia Tbk.
Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang
terbesar dengan omset $45 juta per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara
seluruh dunia dengan jumlah karyawan 255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup
bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan)
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No.
33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Perusahaan
ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan
produk-produk kosmetik.
Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan
mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai
menggunakan Astute Solusi RealDialog,
yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan
di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen sehingga
dengan mudah membaca tanggapan.
RealDialog memungkinkan
mereka untuk mengontrol pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies agen pekerjaan, yang
memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam
membangun hubungan. RealDialog Unilever
juga membantu pelanggan lainnya, termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem
log permintaan dan komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer dapat
mengukur kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog Unilever digunakan pada
situs web pada tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer akan mampu bereaksi
terhadap komentar konsumen online secara real time.
Unilever sebelumnya menggunakan database milik semua
produk-produknya di pusat panggilan. Perusahaan menghubungi pusat di Amerika
Serikat dan Kanada menangani lebih dari 90 merek, mencakup 14 kategori barang
konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat
tanggapan. Dengan RealDialog,
konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya,
RealDialog manager
ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan
karena mereka akan senang dengan layanan yang mereka rasakan dan mendapatkan
informasi produk yang sedang mereka cari.
Hambatan atau Problem
Dalam
mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi
hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah
persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang
sama. Dan untuk menghadapi
hambatan tersebut, upaya yang dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu
akan mengadakan program MT (Management
Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para
MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten
manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar
banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke
pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak,
perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten
manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.
Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam
bidang non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki
ekspektasi bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan
membantu meningkatkan kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier.
The Ariba Solutions memberikan
lingkungan commerce yang friendly dan dapat di update dengan mudah
sehingga mengikuti kondisi pasar yang berubah-ubah.
Perluasan Unilever Indonesia
Pada
tanggal 22 November 2000, perusahaan Unilever mengadakan perjanjian dengan PT
Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT
AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap,
saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk
lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT AL. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan
Unilever mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual
beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut
Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever
kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry
& Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan (akuisisi) industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever.
Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.
Kinerja keuangan PT. Unilever Indonesia, Tbk. menggunakan
konsep EVA (Economic Value Added) menunjukkan bahwa sebelum melakukan
akuisisi dengan perusahaan lain, nilai EVA nya turun, tetapi setelah melakukan
akuisisi kinerja dari PT. Unilever Indonesia, Tbk nilai EVAnya mengalami kenaikan
dan 3
Lauren Bell’s Blog,
24 Sep 2008. www.unilever.com. Menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan sudah bagus, sehingga perusahaan memiliki nilai tambah yang positif
yang artinya telah terjadi penambahan nilai ekonomis pada PT. Unilever
Indonesia Tbk. Sedangkan jika menggunakan konsep rasio keuangan mengalami
fluktuasi kinerja
Kesimpulan yang dapat diambil adalah:
- Pelaksanaan CRM di Perusahaan Unilever Indonesia Tbk. telah dapat meningkatkan pelayanan bagi para pelanggan, sehingga pelanggan merasa puas serta loyal terhadap perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi, sumber daya manusia, proses pelaksanaan, serta pengetahuan mereka yang digunakan sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan tersebut.
- Dengan adanya CRM, perusahaan membangun hubungan yang lebih mendalam kepada para pelanggannya.
- CRM membawa perubahan yang cukup baik bagi perusahaan di dalam meningkatkan profit perusahaan.
Sumber:
http://bywhite.files.wordpress.com
www.unilever.co.id
http://varendy.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar